LunpiaJatengNews, Jakarta – Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra melakukan konferensi Pers di Auditorium Yudhoyono, Minggu, 3 Oktober 2021. Dalam bagian konferensi pers tersebut, Herzaky sedikit mengulas tentang keinginan Moeldoko untuk menguasai Partai Demokrat dengan cara-cara yang tidak patut.
Menurut Herzaky, Konstruksi besar dari persoalan yang terjadi di Partai Demokrat ini, dimulai dari ambisi seorang KSP bernama Moeldoko, yang ingin sekali menjadi Presiden. KSP Moeldoko disebut sebagai seorang petualang politik, sejak ia melakukan Operasi Sajadah ketika menjadi Pangdam III Siliwangi. Lalu dimasukan kotak menjadi Wagub Lemhannas.
Herzaky juga menceritakan bahwa ambisi Moeldoko menjadi Presiden, pertama kali muncul pada 2014. “Ada seorang pengusaha nasional yang menghadap Presiden SBY dan meminta restu Pak SBY, agar PD mengusung Moeldoko sebagai Calon Presiden. KSP Moeldoko saat itu masih perwira aktif dan baru saja diangkat menjadi Panglima TNI” ungkapnya.
Selanjutnya, masih menurut Herzaky, pada bulan Mei 2015 pagi-pagi sekali dengan menggunakan seragam dinas Panglima TNI, Moeldoko datang ke Cikeas. Hari itu, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan berangkat ke Surabaya untuk melakukan Kongres Partai Demokrat. Saat itu SBY berpikir, ada sesuatu yang sangat penting dan mendesak, atau darurat, karena seorang Panglima TNI aktif dengan seragam dinas, menghadap seorang mantan Presiden, mantan Panglima Tertinggi, pada pagi-pagi hari sekali.
“Ternyata, pesannya tidak sepenting dan semendesak yang diduga. Moeldoko hanya mengatakan: Pak, tolong kalau Bapak terpilih lagi sebagai Ketua Umum, agar Bapak mengangkat Marzuki Alie sebagai Sekjennya” cerita Herzaky.
Herzaky menambahkah bahwa pada saat itu SBY marah, bukan saja karena Moeldoko yang adalah Panglima TNI aktif telah melanggar konstitusi dan undang-undang dengan melakukan politik praktis dan intervensi, tetapi SBY juga marah karena sebagai salah satu penggagas dan pelaksana reformasi TNI. “Pak SBY tidak rela TNI dikotori oleh ambisi pribadi yang ingin berkuasa dengan cara-cara yang melanggar aturan dan hukum” ujar Herzaky.
Sebelumnya, diawal konferensi pers Herzaky mengatakan dengan tegas bahwa seluruh kader Partai Demokrat akan melakukan perlawanan terhadap para pembegal Partai Demokrat. (w2n)